Masjid Peninggalan Kerajaan Islam Indonesia
Kali ini saya akan membeberkan peninggalan sejarah islam di Indonesia yaitu masjid-nya yang bisa jadi referensi wisata untuk kalian semua. mungkin sudah banyak yang tau atau sudah pernah mengunjunginya, silahkan simak artikel ini untuk mengingatkan wawasan anda.
1.Masjid Raya Baiturrahman - Banda Aceh
Sebelum dibangun kembali masjid raya Baiturrahman merupakan peninggalan kerajaan aceh pada abad 15 M, terletak dijatung kota ibukota provinsi Nanggroe Aceh Darussalam tepatnya dikota Banda Aceh. Sewaktu Belanda menyerang kota Banda Aceh pada tahun 1873, masjid ini dibakar, kemudian pada tahun 1875 Belanda membangun kembali sebuah masjid sebagai penggantinya. Menurut referensi yang saya baca kubah masjid raya ini berjumlah 7 Buah. Masjid ini merupakan salah satu masjid yang terindah di Indonesia yang memiliki bentuk yang manis, ukiran yang menarik, halaman yang luas dan terasa sangat sejuk apabila berada di dalam ruangan masjid tersebut. Dan tahukah kamu ? waktu gempa dan tsunami (26 Desember 2004) yang menghancurkan sebagian Aceh, mesjid ini selamat tanpa kerusakan yang berarti dan banyak warga kota yang selamat di sini, subhanallah.
2. Masjid Agung Banten - Banten
Masjid Agung Banten adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang penuh dengan nilai sejarah. Banyak loh para peziarah yang datang, bukan hanya dari banten dan jawa barat, tapi banyak juga dari daerah di pulau jawa. Yang menjadi ciri khas Masjid Agung Banten ini adalah atap bangunan yang bertumpuk lima mirip dengan pagoda china yang didesain oleh Tjek Ban Tjut. disamping itu ada juga menarah setinggi 24 meter yang terbuat dari batu bata dengan anak buah tangga berjumlah 83. Dahulu, selain digunakan sebagai tempat mengumandangkan adzan, menara ini juga digunakan sebagai tempat menyimpan senjata. Dan satu info lagi, di masjid ini terdapat kompleks pemakaman para sultan-sultan.
3. Masjid Cirebon - Jawa Barat
Masjid Agung Sang Cipta Rasa atau dikenal juga sebagai Masjid Agung Kasepuhan atau Masjid Agung Cirebon adalah sebuah masjid yang terletak di dalam kompleks Keraton Kasepuhan, Cirebon, Jawa Barat, Indonesia. Masjid dengan ciri khas yang terletak pada atapnya yang tidak memiliki kemuncakk atap sebagaimana yang lazim ditemui pada atap masjid-masjid di Pulau Jawa. Masyarakat Cirebon tempo dulu terdiri dari berbagai etnik. Hal ini dapat dilihat pada arsitektur Masjid Agung Sang Cipta Rasa yang memadukan gaya Demak, Majapahit, dan Cirebon.
4. Masjid Kudus - Jawa Tengah
Masjid Menara Kudus (disebut juga dengan Masjid Al Aqsa dan Masjid Al Manar) adalah sebuah mesjid yang dibangun oleh Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah dengan menggunakan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid ini terletak di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Tentunya masjid ini mempunya ciri khas yaitu menara yang serupa atau mirip bangunan candi, dan tahukah anda bahwa mesjid ini adalah perpaduan antara budaya Islam dengan budaya hindu. Dan untuk menyambut bulan ramadan biasanya masjid ini menjadi pusat keramaian pada festival dhandhangan. bagi yang belum tau festival ini ini saya kasih linknya. klik
5. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu mesjid tertua yang ada di Indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Konon katanya masjid ini dijadikan tempat berkumpul para wali yang menyebarkan agama islam dipulau jawa. Masjid ini didirikan oleh Raden Patah yaitu raja pertama kesultana Demak bersama para wali. Apasih yang menjadi daya tarik dari masjid ini, sampai-sampai masjid Agung Demak dicalonkan untuk menjadi Situs warisan Dunia UNESCO tahun 1995? Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut saka guru. Salah satu dari tiang utama tersebut konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai saka tatal. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk limas yang ditopang delapan tiang yang disebut Saka Majapahit. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, mengandung candra sengkala, yang dapat dibaca Naga Mulat Salira Wani, dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H. Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja Kesultanan Demak dan para abdinya. Di kompleks ini juga terdapat Museum Masjid Agung Demak, yang berisi berbagai hal mengenai riwayat Masjid Agung Demak.
6. Masjid Sunan Ampel
Tak Banyak yang saya tau tentang masjid ini, hanya bebarapa artikel dari tetangga. Masjid Ampel adalah sebuah masjid kuno yang terletak di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Jawa Timur. Masjid seluas 120 x 180 meter persegi ini didirikan pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekatnya terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel. Masjid yang saat ini menjadi salah satu objek wisata religi di kota Surabaya ini, dikelilingi oleh bangunan berarsitektur Tiongkok dan Arab disekitranya. Disamping kiri halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini merupakan sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang meyakininnya untuk penguat janji atau sumpah.
7. Masjid Katangka
Masjid Al-Hilal atau lebih dikenal dengan nama Masjid Katangka adalah salah satu masjid tertua di provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kenapa Dinamakan Masjid Katangka? karena berlokasi di kelurahan Katangka, kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Selain itu, masjid ini disebut Katangka, karena bahan baku dasar dari masjid tersebut diyakini diambil dari pohon Katangka. Dan ciri khas Masjid ini seperti memiliki satu kubah, atap dua lapis menyerupai bangunan joglo. Bangunan ini juga memiliki empat tiang penyangga, yang berbentuk bulat dan memiliki ukuran yang besar dibagian tengah. Jendela masjid ini berjumlah enam serta memiliki lima pintu. Atap dua lapis berarti dua kalimat syahadat, empat tiang berarti empat sahabat nabi, jendela bermakna rukun iman ada enam dan lima pintu bermakna rukun Islam. Bagian kubah dipengaruhi oleh arsitektur Jawa dan lokal, tiang dipengaruhi oleh budaya Eropa, sedangkan bagian mimbar sangat kental dengan pengaruh kebudayaan China, ini terlihat pada atap mimbar yang mirip bentuk atap klenteng. Di sekitar mimbar juga masih terpasang keramik dari Cina yang konon dibawa oleh salah satu arsiteknya yang berasal dari sana.Ciri khas lainnya, dan ini terjadi di hampir seluruh bangunan kuno adalah pada bagian dinding yang terbuat dari batu bata itu cukup tebal, yakni mencapai 120 sentimeter (cm). Penyebab utamanya karena masjid ini juga pernah dijadikan sebagai benteng pertahanan saat Raja Gowa melawan penjajah. Masjid Katangka ini sudah mengalami renovasi sebanyak 6 kali.
8. Masjid Sultan Ternate
Masjid Sultan Ternate adalah sebuah masjid yang terletak di kawasan Jalan Sultan Khairun, Kelurahan Soa Sio, Kecamatan Ternate Utara, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara. Masjid ini menjadi bukti keberadaan Kesultanan Islam pertama di kawasan timur Nusantara ini. Kesultanan Ternate mulai menganut Islam sejak raja ke-18, yaitu Kolano Marhum yang bertahta sekitar 1465-1486 M. Pengganti Kolano Marhum adalah puteranya, Zainal Abidin (1486-1500), yang makin memantapkan Ternate sebagai Kesultanan Islam dengan mengganti gelar Kolano menjadi Sultan, menetapkan Islam sebagai agama resmi kerajaan, memberlakukan syariat Islam, serta membentuk lembaga kerajaan sesuai hukum Islam dengan melibatkan para ulama. Sementara arsitekturnya mengambil bentuk segi empat dengan atap berbentuk tumpang limas, di mana tiap tumpang dipenuhi dengan terali-terali berukir. Arsitektur ini nampaknya merupakan gaya arsitektur khas masjid-masjid awal di Nusantara, seperti halnya masjid-masjid pertama di tanah Jawa di mana atapnya tidak berbentuk kubah, melainkan limasan.
mohon koreksi jika ada salah penulisan kata.
Ads go here
Comments